This is default featured slide 1 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
This is default featured slide 2 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
This is default featured slide 3 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
This is default featured slide 4 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
This is default featured slide 5 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
Minggu, 22 September 2013
Pengumuman CPNS - Distop, Pengangkatan Honorer Jadi CPNS
09.30
No comments
“Kita terakhir melakukan pengangkatan honorer K2 menjadi CPNS tahun ini. Kalau yang lolos banyak, pengangkatannya dua kali yaitu 2013 dan 2014. Tahun ini kita plotkan 109 ribu saja, tapi tesnya satu kali di tahun ini,” terang Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (WamenPAN-RB) Eko Prasojo di sela-sela seminar Plus Minus Lelang Jabatan di Hotel Sari Pan Pacific.
Mengingat jumlah honorer K2 ditambah luncuran K1 hampir 700 ribu orang yang akan dites pada 3 November mendatang, sementara kuota CPNS-nya hanya 200-an ribu orang, pemerintah memberikan skema pengangkatan PPK. Hanya saja pengangkatan PPK menunggu penetapan UU Aparatur Sipil Negara (ASN). Selain itu honorer yang akan menjadi PPK harus punya kompetensi juga.
“Kerja PPK itu terikat kontrak. Kalau dibutuhkan instansi, kontraknya diperpanjang. Sebaliknya bila tidak diperlukan lagi, tidak perlu perpanjangan lagi,” ujarnya.
Adapun hak-hak PPK, lanjut guru besar UI ini, sama seperti PNS. Yang membedakan hanya pensiun saja. Jika PNS di usia tertentu mendapatkan uang pensiun, PPK tidak menerimanya.
“Hak-hak PPK dan PNS kita upayakan sama. Ini agar masyarakat tidak memburu PNS saja, tapi masih ada PPK yang prospeknya juga bagus,” pungkasnya.
Jumat, 20 September 2013
Bahasa Inggris Dihapus, Lembaga Pendidikan Senang, Kok Bisa?
18.54
No comments

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK--Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) berencana meniadakan mata pelajaran Bahasa Inggris untuk kurikulum Sekolah Dasar (SD). Rencana itu disambut baik oleh para pengelola dan staf di tempat kursus Bahasa Inggris, meski mereka mengatakan langkah itu tidaklah tepat.
Salah satunya adalah Lembaga Pendidikan Indonesia Amerika (LPIA) di Jalan Margonda, Depok. Menurut kordinator Bahasa Inggris LPIA, Putu Widiasastra, penghapusan pelajaran Bahasa Inggris memang tidak tepat karena anak-anak perlu mempelajari bahasa dunia ini sejak dini. Selain itu, Bahasa Inggris sudah menjadi kebutuhan bagi siswa, bahkan untuk siswa sekolah dasar.
"Sebagai pengajar, penghapusan Bahasa Inggris untuk siswa SD itu disayangkan," ungkapnya.
Meskipun begitu, ia juga mengaku menyambut dengan baik apabila wacana tersebut memang dilaksanakan. Pasalnya, jika wacana tersebut memang dilaksanakan, maka akan mempengaruhi jumlah siswa yang mendaftar di lembaga tersebut yang dinilai akan semakin meningkat.
Sastra mengakui, dihapusnya mata pelajaran Bahasa Inggris di sekolah dasar akan berdampak pada banyaknya siswa yang akan belajar di lembaga pendidikan Bahasa Inggris. Menuru dia itu dikarenakan orang tua siswa sudah menyadari pentingnya pembelajaran Bahasa Inggris sejak dini.
"Kalau sebagai pengajar di lembaga, saya menyambut dengan baik karena siswa yang mendaftar kemungkinan lebih banyak meskipun jumlahnya tidak akan drastis," kata Sastra.
Ia menambahkan pentingnya Bahasa Inggris bagi siswa untuk dipelajari karena pelajaran ini merupakan bahasa internasional. "Jika ingin maju, Bahasa Inggris penting untuk dipelajari," tambahnya.
Sementara itu, Ryan, siswa kelas lima sekolah dasar, mengaku meskipun ia sudah mendapatkan pelajaran Bahasa Inggris di sekolahnya, ia juga masih mengikuti kursus privat Bahasa Inggris. "Saya juga belajar les bahasa Inggris di rumah, disuruh mama," katanya
Kamis, 19 September 2013
Inggris bakal miliki umat muslim lebih banyak dari Kuwait
00.35
No comments

Surat kabar the Russia Today melaporkan, Rabu (18/9), layanan masjid untuk publik telah menarik empati ribuan orang berbondong-bondong datang ke rumah ibadah umat muslim itu. Sebaliknya, hanya selusin peserta ibadah minggu di gereja, seperti diberitakan langsung jurnalis the Russia Today Polly Boiko.
Wakil kepala Asosiasi Masyarakat Inggris Andrew Copson mengatakan penurunan peserta gereja di Negeri Tiga Singa itu memang sangat signifikan. sekitar 95 persen warga Kristen tidak menghadiri ibadah setiap minggunya. Ibadah ini menjadi minoritas.
"Saya pikir tradisi yang berkaitan dengan Kristen akan hilang. Bukan hanya di Inggris melainkan juga di banyak negara," ujar Copson.
Populasi muslim Inggris meningkat sangat drastis selama 15 tahun terakhir yakni 75 persen. Data terbaru dari Biro Statistik Nasional mengatakan umat Islam sebagian besarnya dianut oleh anak-anak muda berusia di bawah 25 tahun.
Dr Muhammad Abdul Bari salah satu dewan kehormatan Masjid di Ibu Kota London bagian timur, salah satu terbesar mengatakan anak muda banyak tertarik mempelajari Islam lantaran nilai-nilai baik. Banyak juga berpendapat Kristen tidak memberikan rasa aman hingga kaum muda Britania tak mampu bertahan dalam situasi kekerasan di jalan-jalan Inggris.
Kenyataannya, Inggris memiliki angkat cukup tinggi pembunuhan pada 2007 dibanding negara Uni Eropa lain. Negara ini jadi paling keras di benua itu. Sebagai perbandingan, di tahun sama sekitar 2.000 kejahatan terjadi berbanding 100 ribu penduduk. Bandingkan dengan Amerika Serikat hanya 466 kejahatan.
Pada survei terbaru Maret 2013 bahkan terjadi 8,6 juta kejahatan.
Kepastian hukum dalam Islam juga membuat banyak orang menjadi taat. Seperti mengharamkan minuman, pornografi, judi, dan sebagainya. Lembaga Forum Think Tank Pew mengatakan jumlah muslim Inggris akan membengkak dua kali lipat pada dua dekade ke depan dan pada 2030 jumlah umat Islam Britania lebih dari Kuwait.
Aktor Hollywood Ben Youcef Kumandangkan Azan di Gereja
00.05
No comments
dakwatuna.com – Jakarta. Meski masjid bisa dihitung dengan
jadi di Los Angeles, Amerika Serikat, bukan berarti menghentikan
kumandang azan di Negeri Paman Sam. Beruntung, Muslim Amerika memiliki
Bin Youcef, aktris Hollywood yang kini mengabdikan diri menjadi seorang
muazin.
Ya, Bin Youcef atau Ben Youcef yang sebelumnya hanya menjadi bintang
iklan, mulai dikenal sebagai bintang film Hollywood ketika bermain di
film ‘Law and Order’ dan ‘Munich’. Karier pria pemilik nama lengkap
Abdul Wahab Bin Yusuf di Hollywood melesat pasca tragedi 11 September
2001.
Keimanan Bin Youcef sempat terguncang pasca peristiwa 11 September. “Saya bertanya-tanya mengapa orang berpikir buruk tentang agama saya. Saya bingung dengan apa yang terjadi di dunia ini. Mereka menyerang keyakinan saya dan agama saya,” ujarnya seperti dilansirVoanews.com, Sabtu (10/8).
Tapi, peristiwa 11/9 membawanya masuk ke dunia peran. Kepiawaian Bin Youcef bermain peran menuai decak kagum sejumlah sutradara di Amerika. Akhirnya, ia ditawari berlaga di sejumlah film berlatar Islam. Film yang diperankannya, terkait dengan ekstremisme agama dan topik lain yang berkaitan dengan serangan 11 September.
Direktur Artists Group, Robert Malcolm adalah orang pertama untuk menangkap karakteristik unik Bin Youcef. Saat itu, aktor berwajah etnis Arab memang tiba-tiba banyak dicari.
Bin Youcef menerima panggilan untuk audisi dengan sebuah rumah produksi di Los Angeles. Ketika itu, ia memerankan lima menit adegan dari drama ‘A Hatfull of Rain’. Drama itu menjadi pintu pembuka karier Bin Youcef.
Namun, seiring berjalannya waktu, berbagai pertanyaan yang ia dapat mengenai Islam mendorongnya untuk mengkaji lebih dalam tentang berbagai isu yang berkaitan dengan Islam. “Saya sempat berhenti shalat, hingga saya berumur 20 tahun dan mulai shalat lagi. Sejak itu, saya mulai mengumandangkan azan dan saya merasa saya telah menemukan keyakinan saya,” ujarnya.
Kini ia tak begitu serius melakoni kariernya di dunia perfilman. Ia lebih dikenal sebagai seorang muadzin. Beberapa kalangan menggambarkan Abdul Wahab bin Youcef sebagai simbol toleransi beragama di Amerika, terutama aktivitasnya dalam berbagai kegiatan lintas agama.
Bin Youcef meyakini, kegiatan lintas agama cukup berpengaruh kepada orang-orang di AS, terlepas apakah mereka seseorang adalah Muslim, Kristen, Yahudi, Budha atau tanpa agama sekalipun. Dalam aktifitas lintas agamanya, Bin Youcef pernah diundang ke Gereja Marble Collegiate di kawasan Manhattan, New York untuk mengumandangkan azan di hadapan pemuka-pemuka berbagai agama saat dialog tiga agama, Islam, Kristen, dan Yahudi.
“Saya ingin menunjukkan kepada dunia agama saya,” kata Bin Youcef. “Bahwa Islam adalah agama yang indah, tetapi beberapa orang telah salah paham dan menyalahgunakannya,” sambungnya.
Keimanan Bin Youcef sempat terguncang pasca peristiwa 11 September. “Saya bertanya-tanya mengapa orang berpikir buruk tentang agama saya. Saya bingung dengan apa yang terjadi di dunia ini. Mereka menyerang keyakinan saya dan agama saya,” ujarnya seperti dilansirVoanews.com, Sabtu (10/8).
Tapi, peristiwa 11/9 membawanya masuk ke dunia peran. Kepiawaian Bin Youcef bermain peran menuai decak kagum sejumlah sutradara di Amerika. Akhirnya, ia ditawari berlaga di sejumlah film berlatar Islam. Film yang diperankannya, terkait dengan ekstremisme agama dan topik lain yang berkaitan dengan serangan 11 September.
Direktur Artists Group, Robert Malcolm adalah orang pertama untuk menangkap karakteristik unik Bin Youcef. Saat itu, aktor berwajah etnis Arab memang tiba-tiba banyak dicari.
Bin Youcef menerima panggilan untuk audisi dengan sebuah rumah produksi di Los Angeles. Ketika itu, ia memerankan lima menit adegan dari drama ‘A Hatfull of Rain’. Drama itu menjadi pintu pembuka karier Bin Youcef.
Namun, seiring berjalannya waktu, berbagai pertanyaan yang ia dapat mengenai Islam mendorongnya untuk mengkaji lebih dalam tentang berbagai isu yang berkaitan dengan Islam. “Saya sempat berhenti shalat, hingga saya berumur 20 tahun dan mulai shalat lagi. Sejak itu, saya mulai mengumandangkan azan dan saya merasa saya telah menemukan keyakinan saya,” ujarnya.
Kini ia tak begitu serius melakoni kariernya di dunia perfilman. Ia lebih dikenal sebagai seorang muadzin. Beberapa kalangan menggambarkan Abdul Wahab bin Youcef sebagai simbol toleransi beragama di Amerika, terutama aktivitasnya dalam berbagai kegiatan lintas agama.
Bin Youcef meyakini, kegiatan lintas agama cukup berpengaruh kepada orang-orang di AS, terlepas apakah mereka seseorang adalah Muslim, Kristen, Yahudi, Budha atau tanpa agama sekalipun. Dalam aktifitas lintas agamanya, Bin Youcef pernah diundang ke Gereja Marble Collegiate di kawasan Manhattan, New York untuk mengumandangkan azan di hadapan pemuka-pemuka berbagai agama saat dialog tiga agama, Islam, Kristen, dan Yahudi.
“Saya ingin menunjukkan kepada dunia agama saya,” kata Bin Youcef. “Bahwa Islam adalah agama yang indah, tetapi beberapa orang telah salah paham dan menyalahgunakannya,” sambungnya.
Tak Peduli Umat Islam, Gereja Evangelis AS tetap akan Bakar Al-Qur’an
00.01
No comments

dakwatuna.com – Florida. Gereja evangelis di Gainesville, Florida, Amerika Serikat, tampaknya tetap akan menjalankan rencananya untuk membakar Al-Qur’an saat memperingati sembilan tahun tragedi runtuhnya menara kembar WTC pada 11 September. Pemimpin The Dove World Outreach Center, Pendeta Terry Jones, menegaskan aksinya itu dilakukan untuk memberikan pesan khusus bagi kelompok radikal Islam.
”Kita harus mengirim pesan yang jelas bagi elemen radikal Islam. Kita tak bisa lagi dikendalikan dan didominasi oleh ancaman dan rasa takut yang ditebar mereka,” kata Jones kepada the Wall Street Journal. Dia mengatakan itu untuk menanggapi desakan agar rencana itu dibatalkan, khususnya yang disampaikan oleh Komandan pasukan AS di Afghanistan Jenderal David Petraeus yang khawatir pembakaran Alquran hanya akan mengancam jiwa pasukan AS di sana.
Sebelumnya saat diwawancarai AFP pada Juli lalu, Jones menuding Islam dan syariat Islam bertanggung jawab atas tragedi 11 September. ”Kami akan membakar Alquran karena kami pikir inilah saatnya umat Kristen, gereja-gereja, para politikus untuk bangkit dan berkata tidak, bahwa Islam dan hukum syariah tidak diterima di Amerika,” ujarnya.
Jenderal Petraeus mengatakan tindakan membakar Alquran hanya akan menjadi bahan propaganda pejuang Taliban untuk melawan Amerika Serikat di seluruh negara Muslim. Dia mengatakan itu saat diwawancarai Wall Street Journal, Selasa (7/9). ”Itu bisa membahayakan pasukan dan bisa membahayakan upaya menyeluruh,” katanya cemas.
Soal pernyataan Petraeus itu, Jones tak terlalu menanggapinya. Dia hanya mengatakan Komandan perang AS di Afghanistan itu sah-sah saja mengatakan hal tersebut.